cari blog ini

Kamis, 31 Mei 2012

Peralatan Rumah Tangga-Tradisional Sebagai Kebutuhan Primer Masyarakat Desa Rejosari Kecamatan Kebonsari Madiun


 Peralatan rumah tangga yang digunakan pada masyarakat desa Rejosari umumnya akan diuraikan menyangkut: jenis, nama, fungsi, dari mana diperoleh dan dengan cara apa. Pada dasarnya pemilikan jenis peralatan rumah tangga ini sama, hanya jumlahnya yang berbeda sehingga menimbulkan kesan yang lain.
Dalam penelitian ini, saya lebih memfokuskan pada peralatan rumah tangga yang masih tradisional. Bukan karena masyarakat desa Rejosari tidak mengikuti perubahan zaman, akan tetapi lebih menspesifikan kajian penelitian saya, selain itu pada umumnya masyarakat tersebut lebih mengutamakan dan kebanyakan masih menggunakan alat-alat tradisional yang akan saya jelaskan disini.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup memerlukan pakaian (sandang), tempat tinggal (papan) dan makanan (pangan) agar dapat melanjutkan kesenjangan hidup. Di samping itu, dalam keseharian umumnya pada ibu rumah tangga, memerlukan peralatan rumah tangga sebagai wujud kebutuhan primer mereka. Berdasarkan observasi dan wawancara yang saya lakukan kepada para informan di Desa Rejosari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, adapun jenis peralatan rumah tangga dan dipakai sebagai wujud kebutuhan primer dalam kesehariannya tersebut adalah alat yang masih tradisional walaupun ada juga masyarakat yang sudah menggunakan peralatan yang lebih modern. Peralatan-peralatan tersebut ialah sebagai berikut:
1.    Peralatan Untuk Menanak Nasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa informan, diperoleh beberapa nama peralatan yang digunakan untuk menanak nasi. Peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
a.        Kendil
Kendil ini memiliki fungsi untuk tempat menanak nasi. Dahulu, kendil ini terbuat dari tanah liat dan diperoleh dengan cara membeli dari pasar. Sekarang, kebanyakan orang menggunakan kendil yang terbuat dari tembaga, dan juga diperoleh dengan cara membeli di pasar .
b.        Soblok/ Sublub
Soblok atau sublub ini juga merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk menanak nasi. Alat ini terdiri dua bagian yaitu sobloknya dan pengukus (saringan) yang ada didalamnya . Kedua bagian alat ini terbuat dari aluminium dan diperoleh dengan cara membeli dari pasar atau toko. Bahkan ada yang diperoleh dengan cara membeli dari pedagang keliling (ideran).
c.         Dandang dan Kukusan
Dua alat ini merupakan satu rangkaian alat yang digunakan untuk mengukus (mengadang atau menanak) nasi. Beras yang sebelumnya di “pupus” dimasukkan kedalam kukusan yang sudah siap di atas dandang tersebut.
Dandang terbuat dari tembanga sedang kukusannya terbuat dari bambu. Dandang diperoleh dengan cara membeli dipasar terdekat atau pedagang keliling .
Mengingat dalam kegiatan mengukus nasi ini membutuhkan serangkaian peralatan lainnya, maka perlu disebutkan jenis peralatan lain yang dibutuhkan tersebut, yaitu tutup dandang, alat untuk “mengaru” nasi dan centhong nasi. Adapun masing-masing alat ini memiliki fungsi berbeda.
Tutup dandang berfungsi untuk menutup beras dan nasi yang sedang dikukus. Dahulu, alat yang digunakan untup tutup kukusan ini layah, terbuat dari tanah liat dan diperoleh dengan cara membeli di pasar terdekat. Sekarang, alat yang digunakan untuk tutup kukusan ini ada yang berasal dari tembaga. Namun ada pula yang menggunakan panci waskom (terbuat dari blek/alumunium yang sudah dikemas). Kedua alat ini diperoleh dengan cara membeli di pasar atau toko.
Sementara itu, alat yang digunakan untuk pengaru adalah sebagai berikut:
a.      Kenceng
Alat yang digunakan untuk “mengaru” beras yang sudah dikukus setengah jadi ini bernama kenceng. Kenceng ini terbuat dari bahan tembaga (kuningan) dan dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar atau toko. Biasanya orang membeli alat ini bersamaan dengan waktu membeli dandang dan tutup dandangnya, jadi merupakan satu rangkaian .
b.      Pengaron
Dahulu, orang menggunakan pengaron untuk mengaru nasi ini. Namun, karena pengaron ini mudah pecah, karena terbuat dari tanah liat dan karena perkembangan teknologi, maka sekarang orang menggunakan kenceng sebagai penggantinya. Pengaron dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar terdekat, atau pada penjual keliling yang hampir setiap pasaran melintasi desa tersebut .
c.       Centhong
Alat ini ada yang terbuat dari kayu, tetapi ada pula yang terbuat dari plastik. Khususnya centhong yang digunakan untuk mengaduk-aduk nasi waktu dikaru menggunakan centhong kayu. Centhong ini dapat diperoleh dengan cara membeli dari pasar atau pedagang keliling.
2.    Peralatan Memasak Air/Menjerang Air
Alat yang digunakan untuk memasak air atau menjerang air adalah sebagai berikut:
a.    Ceret
Dahulu, ceret terbuat dari bahan blek dan dapat diperoleh dengan cara membeli dipasar. Sekarang, bahan ceret terdiri tembaga/kuningan bahkan dari bahan aluminium. Ceret ini mempunyai fungsi untuk memasak air yang terutama digunakan untuk minum. Namun demikian, ceret ini dapat berfungsi pula sebagai tempat air minum yang telah dimasak.
b.   Kendhil
Kendil selain difungsikan untuk menanak nasi ada yang difungsikan untuk memasak air. Kendhil untuk memasak air ini biasanya ukuran relatif besar dan menggunakan kendil yang bahannya dari tanah. Kendil yang ini difungsikan untuk tempat air matang .
c.    Soblok/ Sublub
Soblok atau sublub sekali waktu dapat difungsikan untuk memasak air. Jika soblok ini akan digunakan lebih dahulu dilepas alat pengukus (saringan) yang ada di dalamnya. Alat ini terbuat dari bahan aluminium dan dapat dibeli dari pasar, toko, atau pedagang keliling. Jadi soblok tertentu dapat difungsikan juga sebagai alat untuk memasak air .
3.      Peralatan Untuk Menggoreng
Peralatan yang digunakan untuk menggoreng hanya wajan . Pada zaman dahulu, wajan tersebut terbuat dari bahan besi namaun sekarang bahannya sudah dari aluminiun dan stenless. Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar, di toko, atau pada pedagang keliling.
Dalam goreng-menggoreng ini dibutuhkan peralatan lainnya selain wajan, yaitu: “erok-erok”  difungsikan untuk mengangkat makanan yang telah digoreng. Alat ini ada yang terbuat dari bambu (dulu), dari blek, juga dari bahan aluminium. Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar, di toko, atau pada pedagang keliling.
Sementara itu. “susruk atau sotel”  digunakan untuk membolak-balik makanan yang sedang digoreng dan dan digunakan pula untuk mengambil (mengentas) makanan yang sudah digoreng. Susruk atau sotel ini ada yang terbuat dari besi namun ada pula yang terbuat dari bahan aluminium bahkan stenless. Alat ini diperoleh dengan cara membeli di pasar, toko, atau pada pedagang keliling.
4.    Peralatan Untuk Masak Sayur
Nama-nama peralatan yang digunakan untuk memasak sayur ini sebagai berikut:

a.    Kuali
Kuali ini terbuat dari tanah liat dan dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar, atau pada pedagang keliling alat ini mempunyai fungsi untuk tempat memasak sayur.
Pada saat ini, kuali sudah tidak digunakan lagi karena sudah terdesak oleh peralatan yang lebih modern. Disamping itu, mengingat bahannya dari tanah liat yang mudah bocor atau pecah, maka orang tidak menyukainya lagi. Sekarang menggunakan alat yang terbuat dari aluminium .
b.   Wajan
Pada masyarakat Rejosari, wajan tidak hanya difungsikan sebagai alat untuk menggoreng saja, namun digunakan pula untuk memasak sayur terutama yang sifatnya sayur yang tidak banyak kuah, biasanya tumis. Wajan yang biasanya digunakan untuk memasak sayur ini wajan aluminium. Alat ini dapat dibeli di pasar atau di toko, atau dapat dibeli pada pedagang keliling.
Selain kuali dan wajan yang digunakan sebagai alat untuk memasak sayur, terdapat beberapa  peralatan yang merupakan serangkaian alat untuk memasak sayur. Serangkaian peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.)    Uleg-uleg
Uleg-uleg ini terbuat dari cowek dan munthu. Cowek ini ada yang terbuat dari tanah liat dan ada yang terbuat dari batu item. Demikian juga munthu ada yang terbuat dari dari kayu, ada pula yang dari batu . Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar terdekat. Adapun fungsinya adalah untuk mmembuat bumbu yang untuk menyayur.
2.)    Irus
Irus ini mempunyai fungsi untuk mengaduk-aduk sayur yang sedang dimasak, digunakan pula mengambil sayur. Alat ini dapat diperoleh ada yang dengan membuat sendiri, tetapi ada juga yang dengan cara membeli dari pasar atau pedagang keliling.
Bagi mereka yang membuat sendiri, bahan yang digunakan menggunakan bahan lokal, dan mudah dibuat. Bahan irus ini terdiri dari kayu untuk pegangan dan irusnya yang terbuat dari tempurung kelapa yang sudah tua.
3.)    Pisau
Pisau ini terbuat dari besi tajam dengan kayu sebagai pegangannya. Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar atu pedagang keliling. Adapun fungsi pisau ini adalah untuk memotong atau mengiris sayur yang akan di masak .
4.)    Parut
Parut ini digunakan untuk memerut kelapa yang akan digunakan untuk memesak sayur yang santan. Santan adalah sari kelapa yang sudah diparut. Parut ini terbuat dari kayu yang diberi penajam . Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar atau pada pedagang keliling.
5.)    Saringan
Saringan ini boasanya digunakan bersamaan jika kita akan memeras santan  Terbuat dari plastik seperti di anyam dan dapat diperoleh  dengan cara membeli di pasar atau pada pedagang keliling. Alat ini memiliki fungsi untuk memeras kelapa yang sudah di parut untuk diambil santannya.
5.    Peralatan Untuk Tempat Memasak
Berdasarkan hasil penelitian, alat yang digunakan untuk memasak adalah luweng/ powon dan kompor. Dahulu, luweg ini terbuat dari batu wadas dan dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan setempat. Sekarang, bahan yang digunakan adalah dari bahan semen dan dapat diperoleh dengan cara membeli dari toko untuk semennya, sementara untuk luwengnya juga dibuat sendiri. Bahan bakarnya menggunakan kayu dan dapat diperoleh dengan mengambil dari lingkungan setempat. Luweng ini difungsikan untuk tempat memasak, baik untuk memasak nasi, sayur, masak air maupun untuk tempat menggoreng . Kompor mempunyai fungsi juga untuk tempat memasak seperti halnya luweng. Alat ini terbuat dari bahn besi dengan menggunakan sumbu untuk menyalakan api. Bahan bakarnya menggunakan minyak tanah atau “minyak lion” dan dapat diperoleh dengan cara membeli di warung toko atau agen minyak terdekat.
6.    Peralatan Untuk Menyimpan Peralatan Dapur
Alat untuk menyimpan peralatan dapur yang kebanyakan dipakai dan dimiliki oleh masyarakat adalah Pogo dan Rak.
Pogo merupakan tempat untuk menyimpan alat dapur yang biasanya alat-alat yang dalam ukuran besar. Pogo ini terbuat dari papan kayu dan dapat dibuat sendiri.
Rak fungsi untuk menyimpan perkakas dapur, seperti: piring, gelas, sendok, dan sebagainya. Bedanya, alat ini terbuat dari bahan besi dan dapat diperoleh dengan membeli di toko
            Alat-alat tradisional tersebut memiliki kegunaan atau fungsi masing-masing untuk keperluan dalam kehidupan sehari-hari pada rumah tangga sebagai wujud kebutuhan primer. Dan alasan masyarakat menggunakan alat-alat tersebut selain mudah mendapatkan, harga terjangkau juga untuk memgenalkan alat-alat tersebut pada generasi selanjutnya agar mereka mengetahui alat-alat yang dipakai sebelum adanya perubahan modern.

                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar