Peralatan rumah tangga yang digunakan
pada masyarakat desa Rejosari umumnya akan diuraikan menyangkut: jenis, nama,
fungsi, dari mana diperoleh dan dengan cara apa. Pada dasarnya pemilikan jenis
peralatan rumah tangga ini sama, hanya jumlahnya yang berbeda sehingga
menimbulkan kesan yang lain.
Dalam penelitian ini, saya lebih
memfokuskan pada peralatan rumah tangga yang masih tradisional. Bukan karena
masyarakat desa Rejosari tidak mengikuti perubahan zaman, akan tetapi lebih
menspesifikan kajian penelitian saya, selain itu pada umumnya masyarakat
tersebut lebih mengutamakan dan kebanyakan masih menggunakan alat-alat
tradisional yang akan saya jelaskan disini.
Dalam kehidupan sehari-hari,
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup memerlukan pakaian (sandang), tempat
tinggal (papan) dan makanan (pangan) agar dapat melanjutkan kesenjangan hidup.
Di samping itu, dalam keseharian umumnya pada ibu rumah tangga, memerlukan
peralatan rumah tangga sebagai wujud kebutuhan primer mereka. Berdasarkan
observasi dan wawancara yang saya lakukan kepada para informan di Desa Rejosari
Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, adapun jenis peralatan rumah tangga dan dipakai
sebagai wujud kebutuhan primer dalam kesehariannya tersebut adalah alat yang
masih tradisional walaupun ada juga masyarakat yang sudah menggunakan peralatan
yang lebih modern. Peralatan-peralatan tersebut ialah sebagai berikut:
1. Peralatan Untuk
Menanak Nasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan
beberapa informan, diperoleh beberapa nama peralatan yang digunakan untuk
menanak nasi. Peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Kendil
Kendil ini memiliki fungsi untuk tempat menanak
nasi. Dahulu, kendil ini terbuat dari tanah liat dan diperoleh dengan cara
membeli dari pasar. Sekarang, kebanyakan orang menggunakan kendil yang terbuat
dari tembaga, dan juga diperoleh dengan cara membeli di pasar .
b.
Soblok/
Sublub
Soblok atau sublub ini juga merupakan salah satu
alat yang berfungsi untuk menanak nasi. Alat ini terdiri dua bagian yaitu
sobloknya dan pengukus (saringan) yang ada didalamnya . Kedua bagian
alat ini terbuat dari aluminium dan diperoleh dengan cara membeli dari pasar
atau toko. Bahkan ada yang diperoleh dengan cara membeli dari pedagang keliling
(ideran).
c.
Dandang
dan Kukusan
Dua alat ini merupakan satu rangkaian alat yang digunakan
untuk mengukus (mengadang atau menanak) nasi. Beras yang sebelumnya di “pupus”
dimasukkan kedalam kukusan yang sudah siap di atas dandang tersebut.
Dandang terbuat dari tembanga sedang kukusannya
terbuat dari bambu. Dandang diperoleh dengan cara membeli dipasar terdekat atau
pedagang keliling .
Mengingat dalam kegiatan mengukus nasi ini
membutuhkan serangkaian peralatan lainnya, maka perlu disebutkan jenis
peralatan lain yang dibutuhkan tersebut, yaitu tutup dandang, alat untuk
“mengaru” nasi dan centhong nasi. Adapun masing-masing alat ini memiliki fungsi
berbeda.
Tutup dandang berfungsi untuk menutup beras dan nasi
yang sedang dikukus. Dahulu, alat yang digunakan untup tutup kukusan ini layah,
terbuat dari tanah liat dan diperoleh dengan cara membeli di pasar terdekat.
Sekarang, alat yang digunakan untuk tutup kukusan ini ada yang berasal dari
tembaga. Namun
ada pula yang menggunakan panci waskom (terbuat dari blek/alumunium yang sudah
dikemas). Kedua alat ini diperoleh dengan cara membeli di pasar atau toko.
Sementara itu, alat yang digunakan untuk pengaru
adalah sebagai berikut:
a.
Kenceng
Alat yang
digunakan untuk “mengaru” beras yang sudah dikukus setengah jadi ini bernama
kenceng. Kenceng ini terbuat dari bahan tembaga (kuningan) dan dapat diperoleh
dengan cara membeli di pasar atau toko. Biasanya orang membeli alat ini
bersamaan dengan waktu membeli dandang dan tutup dandangnya, jadi merupakan
satu rangkaian .
b.
Pengaron
Dahulu, orang
menggunakan pengaron untuk mengaru nasi ini. Namun, karena pengaron ini mudah
pecah, karena terbuat dari tanah liat dan karena perkembangan teknologi, maka
sekarang orang menggunakan kenceng sebagai penggantinya. Pengaron dapat
diperoleh dengan cara membeli di pasar terdekat, atau pada penjual keliling
yang hampir setiap pasaran melintasi desa tersebut .
c.
Centhong
Alat ini ada
yang terbuat dari kayu, tetapi ada pula yang terbuat dari plastik. Khususnya
centhong yang digunakan untuk mengaduk-aduk nasi waktu dikaru menggunakan
centhong kayu. Centhong ini dapat diperoleh dengan cara membeli dari pasar atau
pedagang keliling.
2. Peralatan
Memasak Air/Menjerang Air
Alat yang digunakan untuk memasak
air atau menjerang air adalah sebagai berikut:
a. Ceret
Dahulu, ceret terbuat dari bahan
blek dan dapat diperoleh dengan cara membeli dipasar. Sekarang, bahan ceret
terdiri tembaga/kuningan bahkan dari bahan
aluminium. Ceret ini mempunyai fungsi untuk memasak air yang terutama digunakan
untuk minum. Namun demikian, ceret ini dapat berfungsi pula sebagai tempat air
minum yang telah dimasak.
b. Kendhil
Kendil selain difungsikan untuk
menanak nasi ada yang difungsikan untuk memasak air. Kendhil untuk memasak air
ini biasanya ukuran relatif besar dan menggunakan kendil yang bahannya dari
tanah. Kendil yang ini difungsikan untuk tempat air matang .
c. Soblok/ Sublub
Soblok atau sublub sekali waktu
dapat difungsikan untuk memasak air. Jika soblok ini akan digunakan lebih
dahulu dilepas alat pengukus (saringan)
yang ada di dalamnya. Alat ini terbuat dari bahan aluminium dan dapat dibeli
dari pasar, toko, atau pedagang keliling. Jadi soblok tertentu dapat
difungsikan juga sebagai alat untuk memasak air .
3. Peralatan Untuk
Menggoreng
Peralatan yang
digunakan untuk menggoreng hanya wajan . Pada zaman
dahulu, wajan tersebut terbuat dari bahan besi namaun sekarang bahannya sudah
dari aluminiun dan stenless. Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di
pasar, di toko, atau pada pedagang keliling.
Dalam
goreng-menggoreng ini dibutuhkan peralatan lainnya selain wajan, yaitu:
“erok-erok” difungsikan untuk mengangkat makanan yang
telah digoreng. Alat ini ada yang terbuat dari bambu (dulu), dari blek, juga
dari bahan aluminium. Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar, di
toko, atau pada pedagang keliling.
Sementara itu.
“susruk atau sotel” digunakan untuk membolak-balik
makanan yang sedang digoreng dan dan digunakan pula untuk mengambil (mengentas)
makanan yang sudah digoreng. Susruk atau sotel ini ada yang terbuat dari besi
namun ada pula yang terbuat dari bahan aluminium bahkan stenless. Alat ini
diperoleh dengan cara membeli di pasar, toko, atau pada pedagang keliling.
4. Peralatan Untuk
Masak Sayur
Nama-nama peralatan yang digunakan
untuk memasak sayur ini sebagai berikut:
a. Kuali
Kuali ini terbuat dari tanah liat
dan dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar, atau pada pedagang keliling
alat ini mempunyai fungsi untuk tempat memasak sayur.
Pada saat ini, kuali sudah tidak
digunakan lagi karena sudah terdesak oleh peralatan yang lebih modern.
Disamping itu, mengingat bahannya dari tanah liat yang mudah bocor atau pecah,
maka orang tidak menyukainya lagi. Sekarang menggunakan alat yang terbuat dari
aluminium .
b. Wajan
Pada masyarakat Rejosari, wajan
tidak hanya difungsikan sebagai alat untuk menggoreng saja, namun digunakan
pula untuk memasak sayur terutama yang sifatnya sayur yang tidak banyak kuah,
biasanya tumis. Wajan yang biasanya digunakan untuk memasak sayur ini wajan
aluminium. Alat ini dapat dibeli di pasar atau di
toko, atau dapat dibeli pada pedagang keliling.
Selain kuali dan wajan yang
digunakan sebagai alat untuk memasak sayur, terdapat beberapa peralatan yang merupakan serangkaian alat
untuk memasak sayur. Serangkaian peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.) Uleg-uleg
Uleg-uleg ini terbuat dari cowek
dan munthu. Cowek ini ada yang terbuat dari tanah liat dan ada yang terbuat
dari batu item. Demikian juga munthu ada yang terbuat dari dari kayu, ada pula
yang dari batu . Alat ini dapat diperoleh dengan cara
membeli di pasar terdekat. Adapun fungsinya adalah untuk mmembuat bumbu yang
untuk menyayur.
2.) Irus
Irus ini
mempunyai fungsi untuk mengaduk-aduk sayur yang sedang dimasak, digunakan pula
mengambil sayur. Alat ini dapat diperoleh ada yang
dengan membuat sendiri, tetapi ada juga yang dengan cara membeli dari pasar
atau pedagang keliling.
Bagi mereka yang
membuat sendiri, bahan yang digunakan menggunakan bahan lokal, dan mudah
dibuat. Bahan irus ini terdiri dari kayu untuk pegangan dan irusnya yang
terbuat dari tempurung kelapa yang sudah tua.
3.) Pisau
Pisau ini
terbuat dari besi tajam dengan kayu sebagai pegangannya. Alat ini dapat
diperoleh dengan cara membeli di pasar atu pedagang keliling. Adapun fungsi
pisau ini adalah untuk memotong atau mengiris sayur yang akan di masak .
4.) Parut
Parut ini digunakan untuk memerut
kelapa yang akan digunakan untuk memesak sayur yang santan. Santan adalah sari
kelapa yang sudah diparut. Parut ini terbuat dari kayu yang diberi penajam . Alat ini dapat diperoleh dengan cara membeli di pasar atau pada
pedagang keliling.
5.) Saringan
Saringan ini boasanya digunakan
bersamaan jika kita akan memeras santan Terbuat dari
plastik seperti di anyam dan dapat diperoleh
dengan cara membeli di pasar atau pada pedagang keliling. Alat ini
memiliki fungsi untuk memeras kelapa yang sudah di parut untuk diambil
santannya.
5. Peralatan Untuk
Tempat Memasak
Berdasarkan hasil penelitian, alat
yang digunakan untuk memasak adalah luweng/ powon dan kompor. Dahulu, luweg ini
terbuat dari batu wadas dan dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan
setempat. Sekarang, bahan yang digunakan adalah dari bahan semen dan dapat
diperoleh dengan cara membeli dari toko untuk semennya, sementara untuk luwengnya
juga dibuat sendiri. Bahan bakarnya menggunakan kayu dan dapat diperoleh dengan
mengambil dari lingkungan setempat. Luweng ini difungsikan untuk tempat
memasak, baik untuk memasak nasi, sayur, masak air maupun untuk tempat
menggoreng . Kompor mempunyai fungsi juga untuk tempat memasak
seperti halnya luweng. Alat ini terbuat dari bahn besi dengan menggunakan sumbu
untuk menyalakan api. Bahan bakarnya menggunakan minyak tanah atau “minyak
lion” dan dapat diperoleh dengan cara membeli di warung toko atau agen minyak
terdekat.
6. Peralatan Untuk
Menyimpan Peralatan Dapur
Alat untuk menyimpan peralatan
dapur yang kebanyakan dipakai dan dimiliki oleh masyarakat adalah Pogo dan Rak.
Pogo merupakan tempat untuk
menyimpan alat dapur yang biasanya alat-alat yang dalam ukuran besar. Pogo ini terbuat dari papan kayu dan dapat dibuat sendiri.
Rak fungsi untuk menyimpan perkakas
dapur, seperti: piring, gelas, sendok, dan sebagainya. Bedanya, alat ini
terbuat dari bahan besi dan dapat diperoleh dengan membeli di toko
Alat-alat tradisional tersebut
memiliki kegunaan atau fungsi masing-masing untuk keperluan dalam kehidupan sehari-hari
pada rumah tangga sebagai wujud kebutuhan primer. Dan alasan masyarakat
menggunakan alat-alat tersebut selain mudah mendapatkan, harga terjangkau juga
untuk memgenalkan alat-alat tersebut pada generasi selanjutnya agar mereka
mengetahui alat-alat yang dipakai sebelum adanya perubahan modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar